Peran dan Tanggungjawab seorang Fasilitator

Tanpa mengesampingkan sebaik apapun kita selaku presenter atau dosen, kita seharusnya tidak membodohi diri sendiri dengan berpikir bahwa orang akan selalu tertarik hanya dengan presentasi-presentasi kita.

Manfaat games, simulasi, bermain peran, asah otak, studi kasus dan kegiatan lain yang sejenis merupakan aplikasi dari prinsip belajar orang dewasa. 

Anda, selaku fasilitator, harus memastikan bahwa peserta jangan sampai terlalu terlibat dalam kegiatan (permainan) sehingga melupakan poin pembelajaran.

Sebagai tambahan Anda harus pula menyadari bahwa jika peserta memiliki tingkat antusiasme yang tinggi terhadap latihan mereka akan bosan dengan pelatihan yang biasa.

Bukan berarti kita tidak menginginkan tingkat antusiame yang tinggi, tetapi kita peru memastikan bahwa peserta tetap tertarik dengan metode instruksi lain sama halnya dengan kegiatan. 

Proses pembelajaran dapat ditingkatkan dengan menggunakan games, simulasi, bermain peran, asah otak, studi kasus dan kegiatan lain yang sejenis.

Manusia akan belajar lebih baik apabila mereka merasa enjoy dengan diri mereka sendiri.

Oleh karena itu kita perlu memikirkan secara serius tentang menciptakan atau mensuplai atmosfir belajar yang sesuai. 

Anda sebaiknya selalu memilih metode pelatihan setelah Anda menentukan tujuan pelatihan. Metode sebaiknya dapat merespon kebutuhan peserta, bukan kebutuhan fasilitator.

Ketika Anda memutuskan untuk menggunakan suatu latihan terstruktur, sangatlah penting untuk mempraktekkan latihan itu sebelum digunakan, dengan orang yang tidak terlibat presentasi pada saat itu, paling tidak sekali.

Hal ini akan membantu Anda melihat apakah rancangan tersebut berjalan dengan baik, apakah dengan cara yang diterapkan dapat menghasilkan hasil yang diharapkan atau tidak.

Seperti sejumlah tipe pelatihan, latihan terstruktur ini harus dievaluasi untuk nilai dan keefektifanya. Jika tidak menghasilkan apa yang diharapkan, rancang ulang atau modifikasi kegiatan tersebut. 

Apakah Anda memiliki tanggung jawab untuk menghibur peserta selama presentasi? Anda memiliki tanggung jawab untuk memastikan kejelasan dan ketepatan informasi.

Anda juga bertanggung jawab untuk meluruskan peserta dan membuat mereja tetap bergerak. Tanggung jawab yang lain adalah buatlah diri Anda bersemangat. (Hal itu bisa dipertimbangkan sebagai nilai hiburan yang utama).

Hal ini pula yang nantinya akan dibicarakan peserta dengan temannya atau rekan kerja mereka.

Jika fasilitator berada dalam situasi dimana tipe feedback semacam ini yang dituntut, (seperti trainer atau konsultan eksternal), maka akan dibutuhkan berbagai macam metode pelatihan. Games, simulasi, bermain peran dan latihan terstruktur akan sangat membantu.

Baca juga : Syarat-syarat menjadi instruktur/fasilitator outbound training

Merupakan tanggung jawab Anda untuk menguji coba semua latihan baru atau latihan yang belum pernah Anda gunakan sebelumnya.

Fasilitator harus menyadari bahwa apa yang berhasil untuk sebagian orang tidak selalu demikian untuk orang lain.

Seluruh latihan training mungkin akan memiliki hasil yang berbeda setiap kali Anda menggunakannya. Jadi bersiap-siaplah!

Trainer dan fasilitator hars membahas seluruh latihan yang telah diselenggarakan selama sesi pelatihan. Tujuan pembahasan agak rumit.

Tanpa merinci lebih lanjut, ada dua alasan utama menyelenggarakan sesi pembahasan.

Anda memiliki kewajiban untuk menempatkan para pemain atau peserta kembali bersama setelah latihan selesai.

Hal ini berarti jika peserta memiliki kesan negatif tentang latihan, mereka sebaiknya diperbolehkan mengeluarkan hal-hal tersebut mumpung masih berada di ruang pelatihan dan hal-hal tersebut masih segar di ingatan mereka.

Pembahasan juga memberikan kesempatan kepada trainer dan peserta untuk membicarakan hasil latihan.

Apakah sesuai dengan harapan semua orang? Maukah Anda melakukannya di situasi sesungguhnya? Apa yang telah Anda lakukan pada waktu hal ini terjadi?

Pembahasan juga memberikan kesempatan kepada trainer untuk mengoreksi kesalahan selama latihan berlangsung. 

Mungkin hal yang paling penting adalah bahwa trainer harus benar-benar jujur dan terbuka dengan para peserta.

Hal ini termasuk tidak menggunakan jadwal tersembunyi, tidak menyesatkan peserta, tidak membela seseorang, tidak mengelabui peserta dan tidak memanfaatkan usaha peserta demi keuntungan Anda sendiri. 

Latihan training bisa menimbulkan kesenangan bagi trainee maupun fasilitator. Ketika manusia merasa enjoy terhadap diri mereka sendiri di runagan kelas, mereka umumnya akan belajar lebih baik.

Jadi terserah cara Anda untuk membuat atmosfir belajar yang menyenangkan.