Apa sih Outbound itu?

Outbound Surabaya adalah metode pengembangan potensi diri melalui rangkaian kegiatan simulasi/permainan/ dinamika, yang memberi pembelajaran melalui pengalaman langsung.

Kegiatan outbound dilaksanakan demi pengembangan dan pembelajaran peserta. Materi pengembangan bisa bermacam–macam, tergantung kebutuhan peserta.

Demi pemudahan sering para penyelenggara outbound sudah mempunyai “paket manfaat” yang bisa didapat oleh peserta setelah mengikuti outbound, misalnya yang paling sering adalah untuk meningkatkan kerjasama tim.

Ada pula outbound yang dirancang khusus untuk kelompok peserta tertentu dengan tema spesifik. Dalam hal ini, penyelenggara (bisa dari intern kelompok tersebut, maupun “menyewa” provider) merancang skenario outbound untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

Materi pembelajaran/pengembangan diberikan pada peserta melalui metode “merasakan/ mengalami,” bisa dalam bentuk simulasi, permainan, dinamika, studi kasus, tantangan fisik, dan sebagainya.

Prinsip metode ini adalah peserta merasakan langsung sebuah pengalaman untuk direfleksikan/ debriefing pada pemahaman (materi) tertentu.

Sebuah/ rangkaian dinamika kelompok yang baik harus dipersiapkan dan dilaksanakan dengan efektif, serta diakhiri dengan proses pengambilan inspirasi/ manfaat dari dinamika tadi.

Baca juga : Tips dan Trik Menentukan Provider Outbound Training

 Keunggulan Metode Permainan/ Dinamika

Beberapa nilai lebih metode permainan/dinamika dibandingkan metode ceramah dalam penyampaian suatu materi/ pesan antara lain:

Memori seseorang akan lebih lama merekam sesuatu jika dia pernah mengalaminya, dibandingkan hanya dengan membaca/ mendengarkan.

Memori dalam hal ini tidak sekedar proses, namun juga refleksi/ evaluasi terhadap suatu praktik/ simulasinya. Confucius pun berujar,” Saya mendengar dan saya melupakannya. Saya melihat dan saya akan mengingatnya. Saya melakukan, maka saya akan mengerti,”

Pada dasarnya, seseorang senang bermain. Sering kali, makin tua seseorang, dia (tanpa disengaja) makin berpikir dirinya tidak pantas lagi untuk bermain.

Ketika bermain, kita bisa melepaskan segala beban pemikiran kita dan berkonsentrasi dalam permainan.

Hal ini menyebabkan permainan bisa digeluti secara fisik dan nonfisik, hal yang bagus untuk penyampaian sebuah ide/ materi.

Dalam menyelesaikan suatu dinamika, tidak banyak waktu untuk berandai – andai atau memperdebatkan suatu teori/ teknik.

Tantangan di depan mata, waktu terus bergulir, sementara dinamika harus diselesaikan dengan maksimal.

Dibandingkan dengan penyelesaian soal teori di kelas, kita bisa lama berandai–andai, bahkan bisa sampai berdebat kusir panjang lebar.

Kemampuan melihat dan memahami dinamika/tantangan memberikan kontribusi yang besar dalam upaya penyelesaiannya.

Metode simulasi/ praktik/ bermain dapat menjadi selingan yang menyegarkan bagi mereka yang dalam keseharian lebih banyak menerima materi melalui cara ceramah/ membaca.

Sesuatu yang baru/ lain pasti akan menarik perhatian, sesuatu yang menarik perhatian biasanya akan lebih berkesan.

Dinamika kelompok menuntut seorang peserta berinteraksi dengan orang lain. Hal ini dapat mengasah kepekaan dan toleransi terhadap (ide/ pendapat) orang lain.

Kemampuan berkomunikasi juga sangat menentukan dalam keberhasilan proses dinamika.

Antara Tujuan, Hasil, dan Permainan dalam Outbound

Segala keunggulan tadi tentu perlu ditunjang dengan beberapa rambu dalam pelaksanaan outbound, supaya tujuan kegiatan bisa terpenuhi, antara lain:

Outbound harus punya tujuan yang jelas

Pilihan permainan/ dinamika yang tepat

Alur outbound sesuai dengan kaidah pembelajaran.

Kegiatan outbound harus difasilitasi oleh fasilitator yang tepat.

Pada akhir bahasan ini Saya tampilkan pula beberapa contoh prinsip skenario outbound yang efektif.

Jika outbound bertujuan mengembangkan kerjasama kelompok, artinya hasil utama yang hendak dicapai adalah peserta mendapatkan pengalaman yang memberi inspirasi untuk makin dapat menyelesaikan misi/tantangan/tugas melalui kerjasama yang efektif.

Gambaran permainan yang cocok adalah permainan yang hanya bisa berhasil jika dilaksanakan seluruh anggota kelompok secara kerjasama.

 Jika outbound bertujuan sebagai simulasi penyelesaian masalah, artinya hasil utama yang hendak dicapai adalah peserta memperoleh pengalaman yang bisa memberi inspirasi dalam pemecahan suatu masalah secara efektif.

Gambaran permainan yang cocok adalah permainan yang membutuhkan analisis dalam pemecahannya. Sifat dinamika bisa individu maupun kelompok.

 Jika outbound bertujuan melatih ketahanan mental, artinya hasil utama yang hendak dicapai adalah pengalaman peserta yang dapat menyelesaikan tantangan/ masalah dalam kondisi penuh tekanan (mental).

Gambaran permainan yang cocok adalah tantangan/ permainan yang bersifat menguji keberanian/nyali peserta, terutama secara mental.

 Jika outbound “hanya” bertujuan untuk menjalin keakraban/ hiburan, artinya hasil utama yang hendak dicapai adalah ketika menyelesaikan kegiatan, peserta bergembira, dan antar mereka makin saling mengenal dan akrab.

Gambaran permainan yang cocok adalah permainan yang tidak terlalu berat/ beresiko, bersifat menghibur, dan mengakrabkan suasana.

Nah … sebenarnya sederhana dan simpel khan merancang outbound yang efektif. Selamat merancang outbound yang lebih outbound.

 *) Agustinus Susanta, Penggiat Outbound dengan pengalaman pendampingan outbound pada lebih dari 153 kegiatan, 10 ribu peserta, dan 28 lokasi. Penulis 3 buah buku: “Merancang Outbound Training Profesional,” “Menguak Tabir Outbound,” dan “Outbound Way”